Kamis, 25 Januari 2024

Perlindungan Untuk Kulit, Pakai Apa?

 Hai, teman-teman, bagaimana kabar di musim hujan? Beberapa hari di Jogja hujan syahdu. Kali ini saya akan bahas tentang sunscreen, skincare yang dipercaya bisa melindungi kulit dari sinar mentari.

 


Sunscreen  apa yang saya pakai? Saya tidak pakai untuk sehari-hari. Saya sedia sunscreen jenama Wardah. Itu pun saya pakai hanya saat akan berenang di siang hari. Dan, jika ingat

 Jenis kulit masing-masing pasti berbeda, ada yang kering, cenderung berminyak, atau pun kulit yang sensitif. Teman-teman, bisa memilih jenis sunscreen yang sesuai dengan jenis  kulit masing-masing. Namun, yang mesti diperhatikan adalah pastikan kandungan yang ada di dalamnya merupakan zat-zat yang memang aman bagi kulit. Jangan sampai niat mau melindungi malah membawa petaka karena kurang cermat.

By the way, ada tidak, ya, sunscreen alami? Saya bilang ada. Nah, ini yang saya gunakan. Untuk melindungi kulit dari sinar matahari saya hanya mencoba menutupinya dengan pakaian dan sarung tangan. Kulit wajah saya lindungi dengan menggunakan masker saat bepergian, terutama di siang hari yang panas. Apalagi kulit tangan bagian bawah, jika terkena panas di siang hari yang terik akan gatal dan bentol-bentol. Oleh karena itu, ketika bepergian di siang yang panas, wajib mengenakan sarung tangan supaya terlindungi.

Untuk perlindungan lebih, saya menggunakan eco enzym yang saya campurkan dalam air yang saya gunakan untuk mandi. Saya juga sedia spray eco enzym yang dicampur dengan air. Saya sedang berproses untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia. Selain itu tentus saja menjaga asupan air putih, sayur, dan buah yang bisa menambah vitamin bagi kulit. 

Sebagai tambahan referensi teman-teman bisa mengunjungi kak Asri, kak Bea, Kak Eka dan kak Dewi, siapa tahu makin tercerahkan tentang sunscreen-nya. 

 

 

Rabu, 24 Januari 2024

Traveling ke mana?

 

Hai, Teman-teman, akhir pekan sudah ke mana saja? Jogja beberapa hari hujan, jadi cukup dinikmati di rumah saja.

Etapi, jika mendapat kesempatan traveling, negara yang yang akan dituju adalah Jepang.

Ada apa di Jepang?


Jepang adalah negara impian masa kecil. Bayangan indah Jepang dengan kuil dan mekar bunga sakura berlatar belakang Gunung Fuji tertanam dalam benak.

Tahun 2011 berkesempatan ke Kyoto, Jepang, tak menyurutkan hasrat untuk datang kembali.  

Saat ini berbagai destinasi wisata Jepang yang semakin menarik untuk dikunjungi.

Selain menikmati syahdu merah jambunya bunga Sakura, ingin menikmati salju di Jepang.

Daftar tempat yang tidak boleh dilewatkan adalah Menara Tokyo. Dari menara ini bisa melihat Jepang dari ketinggian.

Selain Menara Tokyo, jangan melewatkan singgal di Fushimi Inari Thaisa. Salah satu Kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Fushimi Inari terkenal dengan seribu senbon torii (gerbang kuil) warna merah yang berderet di pinggir jalan masuk.

Jepang kaya akan kuil. Maka, sangat disayangkan jika melewati kuil tertua yang berdiri di tahun 645, Senso-ji Temple.

Lanjutkan perjalanan menuju Osaka Castle. Istana megah yang berdiri di tengah-tengah kota Osaka.

Destinasi lain adalah Gunung Fuji. Tak usah mendaki. Nikmati pemandangannya dari tepi danau yang mengelilinginya. Mulai dari Lake Kawaguchi, Lake Yamanaka, Lake Sai, Lake Shoji, Lake Motosu, dan Lake Ashi. Cara lain menikmati kemegahan Mount Fuji dengan menaiki kereta gantung Mount Fuji Panorama Ropeway. Nah, tempat ini yang belum saya kunjungi. 

Teman-teman juga bisa berkunjung ke Universal Studios Japan. Wahana permainan yang beragam dan menantang bisa menjadi pilihan asyik. 

Jepang, negara indah yang eksotik, selain itu terinspirasi dari film Oshin. Nah, teman-teman bisa tebak berapa usia saya. Tidak akan rugi melancong ke Jepang. Pilihan destinasi wisata banyak, dan di sana belajar tertib sebagaimana tertibnya masyarakat Jepang. 

Kalau teman-teman mendapat kesempatan satu kali traveling,  mana negara yang mau dikunjungi? Cerita, yuk. 

Kamis, 18 Januari 2024

My Dream Will Come True

 

Assalamualaikum w.w , Teman-teman. Kamis pagi gerimis makin romantis... cieyy

Sejak semalam hujan turun. Tidak deras tapi cukup membuat mimpi semakin panjang. Sering kali menjadi alasan enggan terbangun, karena ingin menuntaskan mimpi.

Bicara soal mimpi, atau bisa disebut keinginan. Ada banyak impian dalam angan. Dan, belum semua terwujud.


Impian yang terus saya perjuangkan adalah menjadi penulis. Dan, proses ini panjang dan saya yakin, tujuan pasti tercapai. 

Bisa umroh bersama keluarga merupakan salah satu mimpi yang belum terwujud. Bisa ibadah bersama suami dan semua anakku yang banyak itu.

Banyak, sih mimpi yang ingin saya wujudkan. Saya punya mimpi punya rumah-rumah kecil yang bisa dimanfaatkan mereka yang sedang ikhtiar memiliki rumah. Punya rumah yang bisa disewa secara murah.

Saya juga ingin memiliki rumah tahfidz. Rumah tempat belajar dan mengajarkan Alquran sekaligus menghafalnya. Siapa yang akan mengelolanya? Tentu saja anak-anak saya setelah mereka lulus pesantren. Rumah ini akan menampung anak-anak yang mau belajar dan menghafal  Quran.

Impian-impian lain selalu saya jaga, saya pupuk supaya bisa tumbuh dan berbuah. Dream will come true. Kun fayakun, tak ada yang mustahil bagi-Nya.

Ini mimpi-mimpiku, apa impianmu, Teman-teman?

 

Rabu, 17 Januari 2024

Tetap Sehat di Musim Hujan

 

Bagiku, hujan itu anugerah. Tubuh saya sensitif terhadap silau dan panas, apalagi siang yang terik. Efeknya langsung terasa saat itu juga. Kepala menjadi berat dan pening, mata pun terasa sakit. Saya tidak tahu apakah karena mata saya yang minus banyak, atau panas itu sendiri. Ya, panas merupakan pemicu migren bagi saya. dan ini sudah berlangsung sejak 30 tahun lalu. Alhamdulillah, 3 tahunan ini tidak seberat dulu migrennya. Mungkin karena itulah saya sangat menyukai dan merindukan hujan.

Tak dipungkiri, saat musim hujan pun ada penyakit yang mengintai, terutama flu, demam, batuk, pilek, diare, dan banyak lagi.

Kita perlu suplemen menyambut datangnya musim hujan. Kita manfaatkan saja apa yang sudah Allah beri, berupa rempah dan rimpang. Apa saja persiapan menyambut musim hujan?

 


Suplemen alami

Suplemen alami ini berupa mengatur asupan makanan. Minum ramuan yang terdiri dari jahe, serai, kunyit, lemon/jeruk nipis, plus madu. Minuman ini bisa menguatkan daya tahan tubuh menghadapi dingin dan ancaman virus. Terapkan pola hidup sehat dengan eat clean. Sedikit demi sedikit. Ikhtiar ini akan memberi dampak luar biasa pada tubuh.

Lalu, bagaimana jika sudah sakit? Sebisa mungkin hindari obat kimia, coba dulu dengan herbal, rempah dan rimpang. Semisal flu, banyak minum ari putih, minum ramuan jahe dan serai diberi madu, makan buah-buahan dan sayur. Intinya, hadapi musim hujan dengan kuatnya daya tubuh.

 

Pola makan sehat

Terapkan pola makan sehat, eat clean. Hindari makanan yang digoreng, makanan olahan, atau makanan dengan banyak zat adiktif. Perbanyak makan sayur dan buah juga air putih. Amankan stok makanan di rumah. Biasanya ketika hujan turun banyak orang enggan keluar rumah. 

 

Sedia payung/ mantel

Hujan turun tak terduga waktu dan tempat. Siapkan selalu payung atau mantel di kendaraan kita. Jika tidak malu, saya lebih suka menikmati basah kehujanan dari pada pakai mantel. Mengapa? Kehujanan itu asyik, basah-basah itu menyenangkan, dan hujan itu rahmat. Salah satu waktu makbulnya doa adalah ketika hujan turun.

 

Beberapa hal di atas upaya yang saya lakukan sebagai pencegahan terkena penyakit di musim hujan. Sakit itu mahal, yang murah itu sehat. Jadi, jaga sehatmu selalu.

Kalau Teman-teman, tips sehat di musim hujan bagaimana? Bagi-bagi tips, yuk!

Selasa, 16 Januari 2024

Resolusi Belajar 2024

 

Tahun 2023 yang telah berlalu meninggalkan kenangan sebagai spion untuk belajar lagi. Tahun 2024 harus lebih baik.

 

Tahun 2024 ini saya ingin belajar beberapa hal yang itu akan mengembangkan kompetensi dan keterampilan yang saya butuhkan. Baik terkait saya sebagai guru maupun saya sebagai pribadi yang harus terus berkembang. 

 


Belajar membuat konten

Media sosial tidak bisa dilepaskan dari berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia pendidikan pun media sosial bisa menjadi saluran pembelajaran. Sebagai guru yang mengajar di zaman sekarang maka harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Pertama, memanfaatkan teknologi sebagai sarana belajar dan pembelajaran. Kedua, memberi contoh bijak dalam berteknologi.

Keterampilan membuat konten dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang menarik, layak tonton dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Keterampilan ini meliputi kemampuan mengambil gambar/video serta editing.

 

Belajar menulis cerita anak

Keterampilan menulis harus terus saya asah sehingga akan semakin tajam. Ada beberapa target yang saya bidik terkait menulis. Saya belajar menulis mulai menemukan ide, mengolah ide, riset, dan mengolah tulisan sehingga tulisan benar-benar layak terbit.

Kelas-kelas menulis daring yang sesuai merupakan salah satu jalan yang akan saya tempuh.

 

Mengasah penguasaan teknologi

Berbagai aplikasi hasil teknologi semakin memudahkan kerja manusia. Jadi, tak ada salahnya belajar utak-utik teknologi.

 

Belajar hidup sehat

Nah, ini. bisa hidup secara sehuat mesti belajar. Belajar mengenal dan mengolah makanan, mesti tahu bagaimana menghindari dan mencipta solusi terhadap zat-zat adiktif (kimia). Hidup sehat tidak hanya dari asupan makanan. Lingkungan yang sehat juga mesti diciptakan. Hidup sehat seutuhnya. Mesti banyak belajar mengelola sampah, minimal sampah sendiri. Sehat itu murah, hanya perlu banyak belajar, mencari wawasan dan memiliki motivasi kuat mewujudkannya.

 

Mengasah keterampilan baru

Tak ada ruginya belajar hal baru. Ilmu yang didapat bisa dibagikan kepada orang lain.

 

Belajar bisa di mana saja, kapan saja. dunia sudah dalam genggaman. Berbagai pilihan sarana untuk belajar tersedia dalam gawai kita. Belajar tidak mesti dalam kelas. Belajar jangan terbatas usia. Teruslah belajar sehingga otak akan selalu bekerja.

Belajar sejak dari buaian hingga waktu tak lagi tersisa. Belajarlah walau harus pergi ke negeri China. Jadi, ayolah, terus kembangkan diri menjadi pribadi yang cerdas dan terampil.

 

 

Destinasi Impian

 

Hai, Teman-teman. Pagi yang panas di Jogja. Bagaimana di tempat kalian?

Bahas tempat, selama ini, selain Pulau Jawa, yang sudah saya kunjungi adalah Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat, di Kota Bima. Itu pun karena tugas negara. Untuk negara saya baru mengunjungi Jepang. Sejak lahir, bisa dikatakan saya belum jalan-jalan jauh. Pulau Jawa pun belum dikelilingi. 

 

Tentu saja, Mekah menjadi tujuan utama, dalam rangka ibadah haji dan umroh. Saya ingin bisa menunaikan ibadah bersama keluarga. 

Selain itu, berikut tempat yang ingin saya kunjungi.

 Balikpapan

Kota ini merupakan tempat tinggal adik yang belum pernah saya kunjungi. Sepertinya harus mengagendakan plus menyiapkan akomodasinya. Kalimantan merupakan salah satu tempat impian sejak kecil. Hutan yang menghijau, kehidupan yang tenteram damai bersama alam. Ah, masihkah impian kecil ini nyata adanya?

 

Gorontalo

Ada sahabat di kota ini. Saya ingin sekali bisa mengunjunginya, suatu saat nanti. Sahabat saya asli Jogja yang bekerja di sana. Beliau saat ini menetap di kota Gorontalo, apalagi setelah menikah dengan orang Sulawesi.

 

Jepang

Jepang merupakan negara impian masa kecil. Negara yang mengedepankan teknologi tinggi. Alhamdulillah, sudah diberi kesempatan berkunjung ke sana, walau dalam tugas negara. Namun, saya masih berkeinginan mengunjunginya kembali. Saya ingin mengunjungi kota-kota lain di Jepang.

 

Tidak perlu meragukan lagi keindahan yang membentang di wilayah Indonesia. Berbagai tempat indah nan eksotik menjadi pesona tersendiri. Selama masih ada waktu dan kesempatan, ayo, kita jelajahi  indahnya nusantara. 

Senin, 15 Januari 2024

Pencapaianku di 2023

 Senin pagi yang cerah dan panas. Senin tetap semangat menghadapi kenyataan yang main luar biasa.   

 Januari sudah separuh perjalanan. Tahun 2023 masih jelas dalam bayangan. Ada banyak hal yang terjadi dan kulalui. Jejak-jejak kenangan tak akan hilang walau tersapu panas.

Setiap perjalanan pasti memberi hasil sesuai dengan porsi usaha. Berikut  pencapaian di tahun 2023 yang menjadi hal yang berkesan untukku. 

 

Lolos Sayembara Balai Bahasa DIY

Impianku menjadi penulis dengan memantapkan menempuh jalan ini di jalur menulis. Tahun 2023 aku beberapa kali mengikuti kelas-kelas daring menulis. Tujuanku semakin mengasah keterampilan mengembangkan ide sehingga layak jual. Dan tentu saja mengikuti kompetisi sebagai ajang untuk menempa dan mempertajam pena.

Sayembara Menulis cerita anak dwibahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa dan Sastra Provinsi DIY menjadi salah satu ajang untuk bertumbuh. Alhamdulillah, aku lolos sebagai penulis terpilih. Selain mendapat apresiasi berupa uang pembinaan dan sertifikat, aku juga memperoleh kesempatan bimbingan menerjemahkan dalam bahasa daerah.

 



Tuntas 28 hari Tantangan Menulis Sahabat Forsen  

Selain kompetisi-kompetisi sebagai ajang uji nyali, saya juga mengikuti beberapa kesempatan tantangan menulis. Tantangan ini benar-benar menantang untuk memaksa diri sendiri minimal menyelesaikan tantangan. Tidak mudah, euyy. Perlu motivasi dan usaha keras untuk bisa menyelesaikan. Ditambah energi untuk mengolah ide menjadi tulisan yang baik. Alahmdulillah, saya bisa menyelesaikan tantangan yang diselenggarakan oleh Sahabat Forsen. Tantangan menulis sesuai kata kunci yang sudah ditentukan dan diunggah ke media sosial.

Dan, alhamdulillah ada apresiasi berupa goodie bag keren dari Sahabat Forsen.

 

Blog Impian menjadi nyata

Masih seputar dunia menulis. Pencapaian besar saya adalah terwujudnya blog yang sudah lama mati suri. Saya mengikuti kelas blog pemula bersama Kak Wulan Kenanga sehingga wawasan per-blog-an bertambah. Dan ini adalah tantangan pertama di tahun 2024 untuk mengisi blog selama 30 hari dengan tema yang sudah ditentukan. Ups, saya sudah kehilangan beberapa hari, alias bolong tidak mengunggah tulisan. Bismillah tetap akan menyelesaikan 30 tulisan walau unggah dobel.

 

Dan, mungkin dari hal ini, saya harus lebih keras belajar untuk konsisten dan tegas terhadap diri sendiri.

 

Apa yang sudah kita capai bukan bahan untuk jumawa apalagi saling menjatuhkan, namun menjadi evaluasi diri, perbaiki dan perbaiki. 

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS Ar-Ra'd:11)


Sabtu, 13 Januari 2024

Nikmati dengan Syukur

 Alhamdulillah, bisa jumpa lagi disini, Teman-teman.

 

Pagi ini, Jogja cerah, bahkan cenderung panas. Aku merindukan rintik hujan, deras menyegarkan bumi. Adem, tenang, bisa menikmati suara air yang dicurahkan sebagai rahmat-Nya.

Hal yang membuat aku bersyukur, salah 3 nya ini:

 Sehat

Nikmat sehat, sebuah nikmat luar biasa. Aku sangat bersyukur diberi nikmat sehat ini. bagaimana tidak, sebelumnya, aku adalah penderita migren yang sudah bertahun-tahun. Aku begitu phobi dengan cuaca panas dan silau, karena itu akan memicu migren. Kepala langsung cenut-cenut rasanya. Tidak ringan untuk bisa menahan sakitnya. Dan, aku tidak mau minum obat karena sejak SMP sudah minum obat pasaran pereda migren, bahkan sampai doble dosis karena satu butir tak mempan meredakannya. Setelah sadar bahayanya, berjuang untuk tetap menikmati cenut-cenutnya. Efeknya memang meluas. Sesuatu yang tidak baik-baik saja pasti akan memberi dampak yang tidak baik juga, bukan?

Hingga akhirnya aku kenal dengan pola hidup sehat, pada tahun 2022. Hal itu memberi kesadaran bahwa badan yang sehat tergantung apa yang dikonsumsi. Dan, aku bersyukur, bisa menikmati sehat tanpa migren, badan enteng, emosi lebih terjaga, ibadah pun bisa lebih baik.

 

Waktu yang cukup

Waktu yang cukup dalam arti cukup untuk menyelesaikan semua to do list, setiap harinya. Dan, ini bukan hal yang mudah. Keterampilan mengelola waktu, hal yang harus dipelajari sepanjang hari. Seringkali baris-baris to do list karena berbagai hal. Baik karena diri sendiri yang masih belum konsisten, bisa juga faktor dari luar.

Namun, aku masih semangat belajar mengelola waktu dan diri. Bahwa setiap hari harus peningkatan sekecil apapun. Bukankah, hal besar terjadi karena akumulasi dari hal-hal lecil yang terselesaikan?

 

Keluarga

Aku sangat bersyukur dikelilingi keluarga yang begitu menyayangi. Kebersamaan dan rasa peduli mereka menjadi motivasi dan energi untuk terus berkembang. Doa-doa mereka menjadi pengiring semua yang aku lakukan. Aku bersyukur sekali menjadi bagian dari keluargaku sekarang. Baik bagian dari keluarga suami, maupun keluargaku sendiri.

 

Tiga hal itu menjadi bagian dari syukurku, diantara syukur-syukur yang lain.

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim:7)

Rabu, 10 Januari 2024

Rumahku Surgaku

 Assalamualaikum, teman-teman,

Beberapa hari tidak meninggalkan catatan di sini. Ternyata, memang benar, “Demi waktu”. Managemen waktu itu tidak mudah dan tidak ringan. Hehe, jadi malu.

 Ok, kita kembali ke sini, ya. Kembali ke rumah. Sejauh manapun aku pergi pasti kembali ke rumah. Jadi, rumah bagiku adalah rumah. Rumah tempat aku istirahat, bertemu dan berkumpul bersama keluarga.



Saat ini sudah memasuki musim hujan. Rumah menjadi tempat paling hangat saat hujan menderas. Rumah menjadi tempat paling nyaman menikmati suara dan dinginnya hujan.

Saat anak-anak pulang dari pondok, rumah menjadi ramai dengan celoteh, pertengkaran, sendau gurau mereka. Rumah menjadi surga dengan lantunan Alquran.

Ini 3 hal untuk mewujudkan rumahku surgaku (baiti jannati):

1.    Terangi dengan menegakkan salat

Tempat yang tidak pernah digunakan untuk salat adalah kuburan. Jadi, jika tidak ingin rumah kita menjadi kuburan, dirikan salat di dalamnya. Baik salat fardu (terutama untuk perempuan), dan salat-salat sunah lainnya.

 

2.    Ramaikan dengan lantunan Alquran

Sama seperti kuburan jika di rumah tak pernah terdengar suara lantunan ayat-ayat suci Alquran. Bacalah walau terbata-bata. Setiap huruf yang dibaca menjadi keberkahan bagi penghuninya.

 

3.    Hiasi dengan kebaikan

Kebaikan berasal dari rumah. Berbagai macam kebaikan mulailah dari rumah. Penghuni yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

 

Itulah arti rumah bagiku. Intinya, rumah adalah tempat ternyaman, hangat, dan membahagiakan.

Kalau menurut teman-teman, bagaimana? Apa arti rumah bagi teman-teman?

Senin, 08 Januari 2024

Ketika Sedih, Ngapain?

 

Hai, teman-teman. Pagi syahdu di Jogja, dingin juga, setelah kemarin Jogja diguyur derasnya rahmat. Udaranya yang adem tak membuat mager, ya. Tergerak, bergerak, menggerakkan, biar hangat jiwa raga. Namanya juga Guru penggerak, slogannya terus bergerak.😝

Alhamdulillah, hari ini kunikmati dengan bahagia. Penuhi dengan syukur masih diberi kesempatan bergerak. Tidak pernahkah aku sedih? Ya, pernah dong. Aku manusia yang juga merasakan sedih. Saat sedih melanda, apa yang aku lakukan? Yang pertama salat. Aku tumpahkan air mata sampai merasa lega dada. Namun, jika tak kunjung reda, biasanya aku tidur.

Tidur akan membuat diriku istirahat. Biasanya ketika bangun akan lebih segar, dan sedihnya hilang alias lupa.

Kadang sedihku tanpa alasan. Perasaan tidak nyaman, rasa ingin menangis, dan sesak. Kondisi ini membuat aku tidak nyaman jika harus berada di lingkungan yang ramai. Aku akan menepi, sekadar duduk menikmati angin. Sering kali aku akan mengajak anak-anak jalan. Pergi bertiga naik motor keliling mencari tempat singgah. Duduk-duduk sambil menikmati jajanan di tepi embung, sudah cukup membuat sedihku terkikis.

Dampak saat sedih sering kali membuat produktivitas menurun. Jika tidak segera sadar, maka bisa jadi hari itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Dalam kondisi seperti ini, biasanya keluar berburu kuliner. Tidak mesti ke cafe apalagi resto mahal, tempat yang nyaman ditemani cappucino hangat cukuplah. Dan, tidak lupa buku atau kertas untuk corat-coret.

Kesedihan memang bisa menurunkan produktivitas, namun, kadang pula bisa melipatgandakan mood booster. Walau tidak sering, kadang saat sedih justru meluapkan dengan menjahit atau malah deep clean. Aneh, ya? Ya, begitulah. Saat sedih, apa yang teman-teman lakukan? Yuk, sharing disini.

 

 

 

 

Kamis, 04 Januari 2024

5 Aplikasi dalam Keseharianku

Hai, teman-teman. Jumpa lagi di hari keempat awal tahun. Tambah hari tambah usia, juga mesti tambah ilmu. Teknologi tak pernah berhenti berlari. Kita pun harus bisa menyesusaikan diri.

Nah, terkait teknologi, saat ini semakin menjamur aplikasi-aplikasi yang mempermudah urusan kita. Bahkan bisa jadi, tingkat ketergantungan kita tinggi terhadap hasil teknologi itu. Jika tak ada serasa mati gaya.

Saya pun merasakan hal yang sama. Tergantung dengan aplikasi-aplikasi canggih itu. Beragamnya aplikasi yang ada, ada 5 aplikasi yang selalu digunakan. Saya merasakan besarnya manfaat aplikasi tersebut dalam keseharian.


Dan, inilah aplikasi yang selama ini sangat membantu saya dalam menjalani keseharian.

Whatsapp

Media sosial milik Meta ini merupakan ruang-ruang virtual tempat berkomunikasi setiap saat. Komunikasi mudah, cepat, murah, dan canggih menjadi satu ruang. Berbagai grup dan pertemanan bertemu di ruang virtual ini. Dan, beberapa kali saya merasakan dunia gelap sesaat ketika data dan dokumen dalam WA ini hilang. lewat WA ini kita bisa bertemu secara virtual dengan orang yang terpisah ruang dan waktu. Kita bisa mengirim gambar bahkan video dengan cepat dan murah. Jadi jelas kan manfaat dari WA. Apakah teman-teman ada yang tidak menggunakan aplikasi ini?

 Instagram

Media sosial yang ini berbeda. Media ini lebih semarak. Saya bisa belajar, jalan-jalan, komunikasi, memperoleh informasi, dan banyak hal dari media sosial.

 Microsof Office

Aplikasi ini menjadi kebutuhan saya untuk menyiapkan berbagai administrasi. Apa lagi aku seorang guru yang pasti  sangat membutuhkan aplikasi ini. 

 M-Banking

Nah, yang satu ini memberi kemudahan dalam transaksi non tunai. Serasa aman nyaman tak perlu memenuhi dompet. Cukuplah bawa ponsel untuk belanja. Apalagi saat ini penggunaan QRIS yang mudah dan hemat.  Walau, pernah juga kepedean ga bawa dompet, belanja, eh, terkendala kehabisan kuota data. Alhamdulillah mbak kasir baik hati berbagi data sehingga aplikasi bisa digunakan. 

 Canva

Aplikasi desain ini membantu saya dalam membuat desain-desain menarik. dari sini saya membuat media pembelajaran, poster, bahkan modul ajar. Aplikasi desain sejuta umat ini memang mudah digunakan, karena sudah dilengkapi template-template yang bisa kita edit.

Teknologi begitu memanjakan kita. Hampir semua urusan dan aktivitas dimudahkan dengan aplikasi. Tapi, pengingat untuk diriku, bahwa teknologi memang membantu kita, namun tetap dalam kendali tangan dan hati.

Seberapa banyak aplikasi yang teman-teman gunakan? Boleh dong sharing disini!

 

Rabu, 03 Januari 2024

5 Alasan Ngeblog

 Hai, teman-teman. Jumpa kembali di sini. Kali ini aku mau cerita mengapa aku ngeblog.

Aku kenal dengan blog sejak tahun 2000-an. Saat itu dibuatkan blog sama pak suami. Katanya wadah untuk berekspresi. Namun, lagi-lagi, kurangnya motivasi berbanding lurus dengan konsistensi.

Beberapa kali mencoba aktif kembali, tapi gitu, dech. Tersandung alasan. 🙈

Kali ini, Bismillah, dengan terus belajar dan bergabung dengan komunitas blog, semoga menjadi motivasi untuk konsisten. Salah satunya dengan mengikuti ODOP (One Day One Posting), dan tulisan ini sudah hari ketiga.


Menurutku, ngeblog itu asyik, menuangkan gagasan dan ekspresi olah rasa. Apalagi aku sedang mewujudkan pekerjaan impianku yang lain, penulis. 💕

Inilah, 5 alasan aku ngeblog.

📙Wadah berekspresi

Di sini aku bisa mengeluarkan semua ekspresi rasa. Bebas. Bebas yang bukan berarti tanpa batasan. Bagaimana pun jejak digital akan tersimpan abadi. Tetap ada rambu-rambu yang harus diperhatikan. Ekspresi pendapat akan fenomena sekitar, berbagi pengalaman, menuangkan gagasan, dan banyak lainnya. Jangan sampai ekspresi diri menjadi bumerang yang akan menjerumuskan kita dalam masalah. Intinya, tulislah hal baik, dengan cara yang baik, untuk hasil yang baik.

 📙Sarana Asah Keterampilan

Di sini aku belajar, bagaimana menulis. Ya, menulis. Tulisan apapun. Ide-ide yang berlarian, ditangkap satu demi satu diramu menjadi tulisan. Masih berproses, ya. Dan proses ini akan panjang, aku yakin. Bahkan selamanya, mungkin. Tapi aku yakin keterampilan akan semakin meningkat jika sering diasah. Dan, sering kali mengasah ini harus dengan paksaan, hehehe.

   📙Eksistensi Diri

Inilah diriku. Di sinilah aku belajar dan berkarya. Aku ingin wujudkan angan tak sekadar angan.

 📙Saluran Rasa

Sama seperti media sosial lainnya, blog bisa menjadi sarana untuk curhat. Eits, tetap saja pilih-pilih mana yang boleh publik dan mana yang harus tetap disimpan. Dicurhatkan pada tempat yang tepat. Menulis bisa menajdi sarana healing yang murah namun menghasilkan karya. Tuliskan semua rasa, lepaskan penat hati, tuangkan beban pikiran dalam goresan aksara.

 📙 Siapa tahu “menghasilkan” 

Nah, untuk yang terakhir ini, aku tidak bisa bicara banyak. Aku masih harus banyak-banyak belajar dari para blogger yang sudah mumpuni. 💰 

Itulah beberapa alasan mengapa aku kembali ngeblog. Aku ingin bisa berbagi kebaikan dari apa yang aku tulis. dan, semoga tulisan-tulisan kecil ini bisa memberi manfaat.

Teman-teman, apa alasan teman-teman ngeblog? Boleh, dong share di komentar.

Selasa, 02 Januari 2024

Pekerjaan Impian?

Jika bertanya kepada murid-muridku, apa cita-citamu? Mereka pasti menjawab tentang pekerjaan impian yang ingin digeluti saat dewasa. 

Saat kecil aku ingin menjadi ini, itu, tergantung mood, 😅

Saat itu aku sering mencari informasi seputar berbagai profesi. Aku pernah ingin menjadi psikolog, ingin jadi pramugari, karena ingin keliling dunia gratis naik pesawat. Ingin menjadi akuntan. Namun, di lubuk hati aku ingin menjadi orang sederhana yang didengarkan karena sayang. Aku ingin menjadi guru. Bisa menjadi teladan, digugu dan ditiru. 

Guru, profesi mulia. Sebuah pengabdian. Ada sedikit cerita inspirasi tentang pengabdian guru. Kisah ayah dari temanku yang menjadi guru. Pengabdian dan pengorbanan seorang guru untuk muridnya, tak sekadar tenaga mendidik. Guru tersebut mengeluarkan uang untuk membelikan muridnya seragam, sepatu, keperluan sekolah lainnya. Tak cukup itu, murid itu guru itu pun mencukupi kebutuhan gizi muridnya. Saat itu terbayang sosok guru di pedesaan. Gambaran murid-murid yang menenteng sepatu karena jalanan yang becek bahkan mesti menyeberang sungai dengan seragam putih merahnya. 

Inspirasi lain adalah guruku sendiri. Guru yang akrab dengan murid-muridnya namun tetap dihormati. Guru yang bisa memotivasi dan membimbing dengan sifat keibuannya. 

Mimpi menjadi guru saat itu bahkan mengabaikan bahwa, konon, menjadi guru itu tak bisa kaya. 

Takdirlah yang akhirnya membawa aku benar-benar menjadi guru. Selepas SMA sudah diwanti-wanti tidak lanjut kuliah, karena faktor ekonomi. Berbekal nekat, mencoba mendaftar lewat jalur tanpa tes. Pilihan universitas yang mungkin hanya UNY, kawah candradimuka calon-calon guru. Singkat cerita, jadilah aku mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY. Jalan benar menuju impian, menjadi guru. 

Aku bangga dan menikmati peranku sebagai guru, walau memang guru gajinya pas-pasan. Pas butuh pas ada, Alhamdulillah. 

Inilah mimpi yang nyata. Akulah guru. Guru bagi diriku sendiri, bagi anak-anakku, bagi murid-muridku, dan bagi negeriku. 


Cukupkah? Tidak. Aku sedang mewujudkan pekerjaan impian lain. Aku ingin menjadi penulis. Tak sekadar guru yang menulis, tapi guru yang penulis. Dan, lewat blog inilah ikhtiar itu akan kuwujudkan. 

Itu sekelumit kisah tentang pekerjaan impianku. Bolehlah berbagi juga apa pekerjaan impian, Teman-teman. Aku tunggu tanggapannya, Teman. 

5 Fakta Tentang Diriku

Kembali melihat ke dalam diri sendiri. Bahan refleksi untuk menjadi lebih baik esok. Melalui buku “Who Am I” karya Nurul Chomaria, S.Psi. aku mencoba menelisik jauh ke dalam diri. Buku ini memang lebih sesuai untuk anak remaja yang sedang galau tentang dirinya dan bagaimana menghadapi masa depan. Tidak ada salahnya aku membaca dan mempraktikkan untuk diriku sendiri, sebelum aku terapkan untuk anak-anak dan muridku.

Dan, setelah membaca buku “Who Am I”, inilah 5 fakta tentang diriku.

"Who Am I" karya Nurul Chomaria, S.Psi
1. Tipe pribadi plegmatis

Ya, aku orang yang cenderung menghindari konflik. Aku introvert, lebih suka mengamati dan pesimistis. Pribadi plegmatis memiliki kekuatan santai, tenang, dan teguh. Pribadi ini juga sabar dan bisa menjadi pendengar yang baik. Orang yang pendiam, tidak banyak bicara. Namun, kelemahan pribadi ini pendiam, kurang bisa humor, kurang memotivasi diri sendiri. Tipe ini lebih suka menjadi penonton daripada terlibat.

Dari hasil tes kepribadian ini aku juga cenderung memiliki pribadi koleris. Aku bebas dan mandiri. Apa yang aku lakukan terdorong adanya tantangan demi tantangan. Cenderung tidak memerlukan teman. Kelemahannya ada pada workaholics. Aku senang bekerja. 

 2.    Introvert

Aku cenderung diam dan menyimpan perasaaan untuk diri sendiri. Tidak banyak bicara, sulit bergaul, dan lebih sering menjadi pendengar daripada bercerita. Aku lebih menyukai tempat sepi dan sendiri, apalagi di bawah pepohonan, sambil mendengarkan gemericik air. Syahdu, pastiny

3. Dominan otak kanan

tes dari buku ini menunjukkan apa yang aku lakukan didominasi otak kanan. Suka tantangan dan bersikap apa adanya, cepat bertindak, imajinasi yang kuat, rasa ingin tahu, dan suka tantangan. Namun disisi lain ceroboh dan nekat, dan jarang mendengarkan pendapat.

Fokus pada estetika, perasaan, dam kreativitas. Aku memang orang yang suka hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan, menggambar, melukis, menjahit, dan menulis.

 4.      Belajar dengan visual

Aku orang yang mudah ingat wajah seseorang tapi sering lupa nama. Aku lebih suka dan mudah memahami jika melihat langsung apa yang disampaikan guru maupun orang lain. apalagi jika ditambah dengan tampilan visual yang menarik, hal ini akan mempermudah memahami dan memperpanjang tersimpan dalam ingatan.

Aku suka menulis dan menggambar untuk hal-hal yang ingin aku ingat lebih. Aku pernah menghafal hanya dengan menyuarakan saja, cara ini membutuhkan waktu lebih lama daripada aku menghafal sambil menuliskan apa yang kuhafal.

 5.      Kecerdasan Visual/spasial

Dari delapan kecerdasan, aku termasuk unggul di visual/spasial, kinestetik, dan verbal/linguistik.

Dan, aku saat ini sebagai guru di sekolah dasar. Guru yang tak lelah belajar. Menurutku, guru yang yang bisa memberi manfaat di masa depan adalah guru yang tak lelah belajar.

Dari buku ini aku banyak belajar (lagi) yang tidak untuk diriku sendiri. Apa yang aku dapatkan ini membuka mata lebih lebar untuk mengamati kepribadian anak-anak dan murid-muridku. Untuk selanjutnya belajar memperlakukan dan mengarahkan potensi-potensi mereka untuk menjadi lebih baik.

 
Apakah teman-teman sudah tahu seperti apa kepribadian diri sendiri? Kecenderungan yang ada dalam sikap dan perilaku? Jika belum, tak ada salahnya membaca dan mengerjakan tes yang ada dalam buku ini.