Jika bertanya kepada murid-muridku, apa cita-citamu? Mereka pasti menjawab tentang pekerjaan impian yang ingin digeluti saat dewasa.
Saat kecil aku ingin menjadi ini, itu, tergantung mood, 😅
Saat itu aku sering mencari informasi seputar berbagai profesi. Aku pernah ingin menjadi psikolog, ingin jadi pramugari, karena ingin keliling dunia gratis naik pesawat. Ingin menjadi akuntan. Namun, di lubuk hati aku ingin menjadi orang sederhana yang didengarkan karena sayang. Aku ingin menjadi guru. Bisa menjadi teladan, digugu dan ditiru.
Guru, profesi mulia. Sebuah pengabdian. Ada sedikit cerita inspirasi tentang pengabdian guru. Kisah ayah dari temanku yang menjadi guru. Pengabdian dan pengorbanan seorang guru untuk muridnya, tak sekadar tenaga mendidik. Guru tersebut mengeluarkan uang untuk membelikan muridnya seragam, sepatu, keperluan sekolah lainnya. Tak cukup itu, murid itu guru itu pun mencukupi kebutuhan gizi muridnya. Saat itu terbayang sosok guru di pedesaan. Gambaran murid-murid yang menenteng sepatu karena jalanan yang becek bahkan mesti menyeberang sungai dengan seragam putih merahnya.
Inspirasi lain adalah guruku sendiri. Guru yang akrab dengan murid-muridnya namun tetap dihormati. Guru yang bisa memotivasi dan membimbing dengan sifat keibuannya.
Mimpi menjadi guru saat itu bahkan mengabaikan bahwa, konon, menjadi guru itu tak bisa kaya.
Takdirlah yang akhirnya membawa aku benar-benar menjadi guru. Selepas SMA sudah diwanti-wanti tidak lanjut kuliah, karena faktor ekonomi. Berbekal nekat, mencoba mendaftar lewat jalur tanpa tes. Pilihan universitas yang mungkin hanya UNY, kawah candradimuka calon-calon guru. Singkat cerita, jadilah aku mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY. Jalan benar menuju impian, menjadi guru.
Aku bangga dan menikmati peranku sebagai guru, walau memang guru gajinya pas-pasan. Pas butuh pas ada, Alhamdulillah.
Inilah mimpi yang nyata. Akulah guru. Guru bagi diriku sendiri, bagi anak-anakku, bagi murid-muridku, dan bagi negeriku.
Cukupkah? Tidak. Aku sedang mewujudkan pekerjaan impian lain. Aku ingin menjadi penulis. Tak sekadar guru yang menulis, tapi guru yang penulis. Dan, lewat blog inilah ikhtiar itu akan kuwujudkan.
Itu sekelumit kisah tentang pekerjaan impianku. Bolehlah berbagi juga apa pekerjaan impian, Teman-teman. Aku tunggu tanggapannya, Teman.
cemangat jadi penulisnya kak
BalasHapussemangatt kak, terima kasih berkenan mampir
HapusMasya allah, semangat selalu ibu guru
BalasHapuslope lopee
Hapusterima kasih mbak Asri,
BalasHapussemangat bu guru dan juga bu penulis
BalasHapus