Minggu, 29 Oktober 2023

Yuk, Menjadi Perempuan Berkualitas

Yuk, Menjadi Perempuan Berkualitas

Judul Buku                  : Inspirasi Pemberdayaan Perempuan Menjadi Ibu yang Berprestasi

Penulis                         : Rochma Yulika

Penerbit                       : Azyan Mitra Media

Tahun Terbit                : Juli, 2023

QR Code Number Book: 62-758-2190-982

Tebal                           : xiv + 146


        Bagaimanakah menjadi perempuan yang berdaya? Jawabannya ada dalam buku dengan judul “INSPIRASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MENJADI IBU YANG BERPRESTASI”

Buku ini menguraikan banyak hal terkait bagaimana menjadi perempuan yang berkualitas dunia dan akhirat. Perempuan harus cerdas demi terciptanya para pemimpin bangsa yang berkualitas. (hal: viii)

Saat ini perempuan sudah menemukan kemerdekaannya. Merdeka untuk bisa berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Perempuan tidak lagi sekadar mengurus rumah tangga, melayani suami dan anak. Kodrat perempuan adalah menstruasi, hamil, dan menyusui. Selain itu, perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Walaupun, masih ada daerah-daerah yang tidak memperbolehkan perempuan menempuh pendidikan tinggi. Perempuan tempatnya di rumah. Padahal, sebenarnya, perempuan memegang peran penting. Sebagai ibu, perempuan memegang kunci pendidikan anak-anak pertama dan utama. Bagaimana bisa menghasilkan generasi cerdas jika ibu tidak memiliki bekal keilmuan yang cukup?

Buku ini mensosialisasikan peran perempuan, langkah, dan tips mencapainya, sehingga bisa terwujud perempuan yang berdaya, berkualitas, dan mulia. Buku bisa menjadi motivasi dan pengingat bagi perempuan khususnya. Bagaimana perempuan bisa berperan untuk pemberdayaan diri dan menjadi perempuan berprestasi

Pemberdayaan perempuan merupakan jalan untuk meningkatkan kualitasnya dalam mengarungi kehidupan. Menjadi pribadi ideal yang mandiri dan berdaya menjadi bahasan pertama buku ini. Bagian ini berisi bagaimana perempuan menyiapkan dirinya menjadi pribadi yang mulia dan berprestasi. Prestasi disini lebih bagaimana bisa mengoptimalkan kemampuan baik untuk diri sendiri dan mampu menginspirasi orang lain untuk lebih baik. (hal: 6)

Selanjutnya, uraian bagaimana menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Dilanjutkan perempuan yang mampu menjadi sahabat bagi perempuan lain dan terakhir, contoh beberapa kisah inspiratif dari tokoh-tokoh perempuan.

Secara umum buku cukup rekomended, walau dalam buku ini banyak ditemukan kesalahan ketik yang sedikit mengganggu. 

Rabu, 04 Oktober 2023

KELAS MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN KOMED DIY

Pameran Karya Media Pembelajaran KOMED DIY


Kelas Membuat Media Pembelajaran KOMED - Pembuatan media pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Menurut Teori Piaget, Tahap berpikir anak-anak usia 7 – 11 tahun merupakan tahap berpikir operasional konkret. Perkembangan kognitif di tahap ini ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Tahap ini menjadi titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak sebagai awal pemikiran logis, menurut Piaget. Memasuki usia 12 tahun, perkembangan berpikir anak masuk perkembangan secara abstrak dengan manipulasi ide. Tahapan ini anak bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, dan menggunakan penalaran abstrak.

Transisi PAUD ke SD merupakan tahap peralihan yang membutuhkan perlakuan tertentu sehingga anak bisa menerima dan menikmati pembelajaran. Usia transisi PAUD ke SD masuk dalam tahap berpikir operasional konkret, sehingga memerlukan bantuan dalam memahami pembelajaran. Dunia anak, dunia bermain, hal ini juga menjadi dasar dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) Wilayah DIY, menyelenggarakan Kelas Pembuatan Media Pembelajaran Masa Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari program Call To Action KOMED Pusat. Workhsop ini diselenggarakan secara luring dan daring dalam rentang waktu 16-30 September 2023. Peserta workshop ini 30 orang yang berasal dari berbagai jenjang sekolah di seluruh wilayah DIY.

Pertemuan pertama secara luring dilaksanakan di SMK 2 Sewon, pada hari Sabtu, 16 September 2023. Kegiatan workshop dibuka oleh Pembina KOMED DIY-Jateng Muhammad Arif Yuniar, S.Pd., M.Hum. Pada hari yang sama disajikan materi Pembelajaran Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Materi disampaikan oleh Purwanti Setyawati, M.Pd dan Giyoto, M.Pd. Materi lain adalah Pembuatan Media Pembelajaran Ala KOMED yang disampaikan oleh Titin Mulyaningsih, M.Pd.

Kegiatan selanjutnya dilaksanakan secara daring. Pemberian materi dan penugasan melalui LMS Googleclassroom. Materi daring berupa pembuatan media pembelajaran Pop Up Book disampaikan oleh Dyah Galih R.W., M.Pd., media pembelajaran Board Game oleh Realita Mahanani, dan media pembelajaran digital oleh Eva Zuniana Nurohmah, S.Pd. Kegiatan diakhiri pada hari Sabtu, 30 September 2023 dengan pameran karya peserta.

Berbagai media pembelajaran yang dibuta oleh peserta dipamerkan sebagai sumber inspirasi bagi rekan yang lain. Ada hal yang unik dalam kegiatan penutup ini. Peserta membawa makanan tradisional khas daerahnya yang dinikmati bersama semua peserta.

Kegiatan ini menghasilkan kurang lebih 28 karya media pembelajaran, baik berupa pop up book, media board game, dan media pembelajaran interaktif (digital). Peserta sangat antusias dan senang bisa mengikuti kelas KOMED ini. Selain memperoleh ilmu dan jejaring baru, mereka juga bisa menghasilkan karya berupa media pembelajaran. 


Senin, 25 September 2023

Kelola Emosi Anak Melalui Cerita

 Anak Muslim Pandai Mengelola Emosi



Resensi BukuSetiap orang berbeda dalam menghadapi suatu masalah atau peristiwa. Kemampuan seseorang dalam menyikapi suatu peristiwa bukan sebuah keturunan, namun menjadi keterampilan. Dan hal tersebut bisa dilatih. Bagaimana seseorang belajar memandang suatu peristiwa kemudian menyikapinya bisa dilatih sejak dini. Mengapa demikian? Karena emosi atau luapan perasaan menjadi kebutuhan sejak manusia terlahir ke dunia.

Buku ini mengajak orang tua dan menjadi pembelajaran bagi anak bagaimana bersikap terhadap peristiwa yang terjadi, baik yang menyenangkan atau pun yang tidak mengenakkan.

Kemasan cerita yang ringan, menarik, namun tidak menghalangi saratnya pesan yang ingin disampaikan.

Ada lima perasaan yang dikisahkan dalam buku ini. Bagaimana seorang anak belajar bersikap ketika senang, sedih, marah, merasa sulit, dan saat sakit.

Peristiwa yang biasa dialami anak seperti ketika apa yang diimpikan terwujud setelah melalui proses yang tidak ringan. Cerita tentang Aby yang terpilih sebagai peserta lomba sepak bola sekolah. Ketika terpilih di antara teman-teman lain yang juga memiliki keinginan yang sama, tentu menjadi suatu yang membanggakan. Apa yang dilakukan? Bersyukur dan menjaga dari datangnya sifat sombong, merasa diri yang paling bisa. Dan setelah melewati masa pertandingan yang membawa mereka pada kemenangan. Bagaimana cara bersyukur? Dalam buku ini dijelaskan tata cara dan hadis pendukungnya.

Namun, tidak semua keinginan bisa terpenuhi. Saat hal ini terjadi, bagaimana anak bersikap?

Cerita kedua ketika Mia harus merelakan roti kesukaannya yang sudah di tangan harus jatuh karena Mia tertidur saat berkendaraan. Cerita lainnya bagaimana ketika amarah datang dan anak diajak meredakannya. Tentu saja bukan hal yang mudah. Namun, buku ini menceritakan langkah-langkah bagaimana meredakan amarah.

Cerita lain adalah ketika anak mengalami masa sulit dan sakit. Apakah kemudian menyerah dan merasa Allah tidak sayang? Dalam buku ini akan dikupas dalam kemasan cerita dan gambar ilustrasi yang menarik bagi anak. Tentu saja, saat membacakan cerita ini perlu adanya pendampingan orang tua. 

Penulis             : Nia  Apriliyah
Penerbit           : Kanak
Tahun terbit     : Juli 2022
Halaman          : 100 halaman



Selasa, 19 September 2023

Seperti Inikah Kehidupan (S)esuk?

 



Resensi Buku - Awal melihat buku ini terbersit ini buku horor, atau setidaknya cerita yang berkaitan dengan itu.  Pohon besar, seekor burung hitam,  latar belakang gelap, dan sosok di balik pohon dengan mata merah, sudah cukup memberi gambaran. Membaca buku horor memerlukan energi beda. 
antaranya tentang peran dan tanggung jawab baik secara materi, fisik, dan rohani. Bagaimana masing-masing peran seharusnya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jadi, tak usah khawatir tidak bisa tidur setelah membaca buku ini.
Namun, setelah selesai membaca buku ini, baru terasa bahwa tidak ada adegan horor-horornya. Kisah ini rangkaian dari catatan harian Gadis, anak tertua. Masalah dibangun dengan kelalaian seorang ibu yang asyik dengan ponselnya, sehingga tidak menyadari anaknya melakukan sesuatu yang berbahaya. Anaknya jatuh dari balkon. Beruntung saat itu melintas Bibi dengan membawa keranjang besar berisi pakaian yang baru saja diambil dari jemuran.

Dari peristiwa itu kehidupan keluarga itu berpindah ke desa. Tokoh Gadis, digambarkan sebagai anak tertua dengan kesempurnaan. Kemampuannya bisa menggantikan peran ibunya, dari dapur hingga mengurus  kedua adiknya.  Bahkan, adik-adiknya lebih dekat dengan Gadis, kakaknya dibanding dengan ibu bapaknya.

Namun, beberapa bulan tinggal di desa, kehidupan kembali seperti awal mula. Kedua orang tuanya lupa akan komitmen  mencurahkan waktu dan tenaganya untuk keluarga. Dengan alasan bekerja demi keluarga, orang tua tersebut kembali sibuk bekerja. Dan di sinilah kembali terjadi peristiwa ‘hilang’nya adik kedua, Bagus.

Setelah hilang secara fisik, Bagus hilang kepercayaan terhadap orang tuanya. Dia meyakini bahwa bapak ibunya merupakan orang lain. Bukan bapak ibu asli. Inilah cerita yang disampaikan. Kisah tentang masa depan, manusia hasil pemrograman. Manusia yang dikendalikan oleh sistem yang didesain. Dalam kisah ini ada beberapa peristiwa yang dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat desa, takhayul yang yakini namun mungkin bisa dijelaskan dari sisi sains.

Apalagi tokoh Sesuk sebagai seorang dokter  hadir di bagian akhir cerita. Sesuk ini bisa jadi mewakili bahwa  ini gambaran masa yang akan datang (sesuk yang artinya besok). Setiap orang sibuk dengan dirinya, sehingga lupa ada orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan perhatian dan sentuhan kita.  Dan dialah yang membuat pemrograman tersebut. Dari Sesuk pula terkuak pula bahwa dahulu adiknya tewas akibat jatuh dari balkon. Ayahnya meninggal tertembak dan ibunya yang merasa bersalahnya akhirnya bunuh diri. Maka diciptakannya ayah ibu dan Ragil android. Dan, hal itu dapat dirasakan oleh Bagus yang jenius.

Walaupun di awal, ada rasa terkecoh dengan buku ini, ada hal yang bisa menjadi hikmah dari bacaan ini. Buku ini memberi beberapa pelajaran, di

Identitas Buku

Judul buku                  : Sesuk
Penulis                         : Tere Liye
ISBN                           : 978-623-99878-8-6
Penerbit                       : PT Sabak Grip Nusantara
Jumlah halaman          : 329 halaman
Peresensi                    : klik disini

Minggu, 22 Januari 2023

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Awal perjumpaannya di tahun 2019 sudah membuat hati ini berdebar. Rasa tak ingin segera usai, masih ingin bersama walau waktu sudah usai. Aku pun memutuskan untuk mendekati dan membersamaimu karena rasanya aku sudah tidak bisa lepas dari jeratan pesonamu.

Dan perjalanan kebersamaan kita diukir dalam suka duka, liku menikmati terjal dan menepis rintangan yang ada. Hingga tak terasa sudah sekian masa kita bersama. Semakin membuat aku yakin, untuk tetap bersamamu.

Saya, Titin adalah seorang yang selalu merasa bahwa diri ini bodoh yang harus selalu belajar. Setiap perkembangan membutuhkan asupan ilmu baru. Sadar bahwa yang dihadapi saat ini merupakan generasi yang akan berjuang di masa depan. Minat akan dunia media pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang joyful dan meaningfull menjadi motivasi utama bergabung bersama KOMED di tahun 2019, menjadi bagian dari lahirnya KOMED DIY Jateng.

Setelah bergabung di KOMED, saya merasa banyak hal luar biasa yang selama ini tidak saya temukan. Dan, hal itu membuat saya semakin merasa bahwa diri ini masih jauh dari kata guru profesional. Seiring perjalanan di KOMED membuat saya dipaksa untuk belajar banyak, dan bisa berbagi. Kegiatan-kegiatan di KOMED menempa saya bisa menjadi ‘pembicara’, ‘nara sumber’, dan ‘trainer’.

Selama di KOMED inilah saya mendapat tempat dan pengakuan, bahwa sedikit yang saya miliki pun bisa menjadi amal dengan membagikannya. Sebelumnya saya hanya merasa hanya membuat papan permainan pembelajaran, ternyata hal kecil itu bisa membuat saya hingga seperti sekarang ini.

Sosok Mbak Nurul Aeni, Pak Andi, Bu Mirna, Pak Shirli, dan bu Euis, menjadi inspirasi saya. Sekarang, saya dikenal teman-teman sekolah lain bahkan pengawas karena foto saya sering tertampang dalam flyer kegiatan KOMED. Bagaimana saya banyak mencuri ilmu teman-teman dari KOMED wilayah lain, mencoba mengikuti jejak mereka berkarya, dan turut memanaskan diri dengan api motivasi yang mereka miliki.

Berbagai pengalaman yang sebelumnya tak terbayangkan dan mungkin menjadi sesuatu yang tidak mungkin bagi seorang introvert seperti saya. Bahkan bisa melintas pulau untuk berbagi, dan perlahan mulai menapak jalan baru untuk menjadi editor.

Dan, ketika memutuskan untuk bergabung dengan KOMED Pusat pun dalam rangka tak sangup menepis rasa yang semakin mengakar.

 

Satelit, awalnya adalah Sabtu Tebar Literasi, merupakan rumah aktivitas literasi di masa pandemi. Ada beberapa aktivitas yang saya lakukan seperti read aloud, berkisah, dan revies buku. Satelit saat ini adalah Sagar Tebar Literasi, masih sebagai rumah saya dalam bergiat menyalakan semangat literasi. Mengapa saya membuat Satelit? Karena saya terinspirasi dari mbak Nurul Aeni yang membangun KOMED. Satelit bisa tumbuh besar dengan mengajak banyak orang untuk bisa berkarya dengan aksara. Semoga impian ini menjadi nyata, seperti terwujudnya impian sakura.