Rabu, 10 Januari 2024

Rumahku Surgaku

 Assalamualaikum, teman-teman,

Beberapa hari tidak meninggalkan catatan di sini. Ternyata, memang benar, “Demi waktu”. Managemen waktu itu tidak mudah dan tidak ringan. Hehe, jadi malu.

 Ok, kita kembali ke sini, ya. Kembali ke rumah. Sejauh manapun aku pergi pasti kembali ke rumah. Jadi, rumah bagiku adalah rumah. Rumah tempat aku istirahat, bertemu dan berkumpul bersama keluarga.



Saat ini sudah memasuki musim hujan. Rumah menjadi tempat paling hangat saat hujan menderas. Rumah menjadi tempat paling nyaman menikmati suara dan dinginnya hujan.

Saat anak-anak pulang dari pondok, rumah menjadi ramai dengan celoteh, pertengkaran, sendau gurau mereka. Rumah menjadi surga dengan lantunan Alquran.

Ini 3 hal untuk mewujudkan rumahku surgaku (baiti jannati):

1.    Terangi dengan menegakkan salat

Tempat yang tidak pernah digunakan untuk salat adalah kuburan. Jadi, jika tidak ingin rumah kita menjadi kuburan, dirikan salat di dalamnya. Baik salat fardu (terutama untuk perempuan), dan salat-salat sunah lainnya.

 

2.    Ramaikan dengan lantunan Alquran

Sama seperti kuburan jika di rumah tak pernah terdengar suara lantunan ayat-ayat suci Alquran. Bacalah walau terbata-bata. Setiap huruf yang dibaca menjadi keberkahan bagi penghuninya.

 

3.    Hiasi dengan kebaikan

Kebaikan berasal dari rumah. Berbagai macam kebaikan mulailah dari rumah. Penghuni yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

 

Itulah arti rumah bagiku. Intinya, rumah adalah tempat ternyaman, hangat, dan membahagiakan.

Kalau menurut teman-teman, bagaimana? Apa arti rumah bagi teman-teman?

1 komentar:

  1. Masyaallah Umi, terima kasih sudah mengingatkan untuk meramaikan rumah dengan lantunan Al Quran

    BalasHapus