Assalamualaikum, teman-teman,
Beberapa hari tidak
meninggalkan catatan di sini. Ternyata, memang benar, “Demi waktu”. Managemen
waktu itu tidak mudah dan tidak ringan. Hehe, jadi malu.
Saat ini sudah memasuki
musim hujan. Rumah menjadi tempat paling hangat saat hujan menderas. Rumah menjadi
tempat paling nyaman menikmati suara dan dinginnya hujan.
Saat anak-anak pulang dari pondok, rumah menjadi ramai dengan celoteh, pertengkaran, sendau gurau mereka. Rumah menjadi surga dengan lantunan Alquran.
Ini 3 hal untuk mewujudkan rumahku
surgaku (baiti jannati):
1.
Terangi
dengan menegakkan salat
Tempat
yang tidak pernah digunakan untuk salat adalah kuburan. Jadi, jika tidak ingin
rumah kita menjadi kuburan, dirikan salat di dalamnya. Baik salat fardu
(terutama untuk perempuan), dan salat-salat sunah lainnya.
2.
Ramaikan
dengan lantunan Alquran
Sama
seperti kuburan jika di rumah tak pernah terdengar suara lantunan ayat-ayat
suci Alquran. Bacalah walau terbata-bata. Setiap huruf yang dibaca menjadi
keberkahan bagi penghuninya.
3.
Hiasi
dengan kebaikan
Kebaikan
berasal dari rumah. Berbagai macam kebaikan mulailah dari rumah. Penghuni yang bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya.
Itulah
arti rumah bagiku. Intinya, rumah adalah tempat ternyaman, hangat, dan membahagiakan.
Kalau
menurut teman-teman, bagaimana? Apa arti rumah bagi teman-teman?
Masyaallah Umi, terima kasih sudah mengingatkan untuk meramaikan rumah dengan lantunan Al Quran
BalasHapus