Selasa, 19 September 2023

Seperti Inikah Kehidupan (S)esuk?

 



Resensi Buku - Awal melihat buku ini terbersit ini buku horor, atau setidaknya cerita yang berkaitan dengan itu.  Pohon besar, seekor burung hitam,  latar belakang gelap, dan sosok di balik pohon dengan mata merah, sudah cukup memberi gambaran. Membaca buku horor memerlukan energi beda. 
antaranya tentang peran dan tanggung jawab baik secara materi, fisik, dan rohani. Bagaimana masing-masing peran seharusnya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jadi, tak usah khawatir tidak bisa tidur setelah membaca buku ini.
Namun, setelah selesai membaca buku ini, baru terasa bahwa tidak ada adegan horor-horornya. Kisah ini rangkaian dari catatan harian Gadis, anak tertua. Masalah dibangun dengan kelalaian seorang ibu yang asyik dengan ponselnya, sehingga tidak menyadari anaknya melakukan sesuatu yang berbahaya. Anaknya jatuh dari balkon. Beruntung saat itu melintas Bibi dengan membawa keranjang besar berisi pakaian yang baru saja diambil dari jemuran.

Dari peristiwa itu kehidupan keluarga itu berpindah ke desa. Tokoh Gadis, digambarkan sebagai anak tertua dengan kesempurnaan. Kemampuannya bisa menggantikan peran ibunya, dari dapur hingga mengurus  kedua adiknya.  Bahkan, adik-adiknya lebih dekat dengan Gadis, kakaknya dibanding dengan ibu bapaknya.

Namun, beberapa bulan tinggal di desa, kehidupan kembali seperti awal mula. Kedua orang tuanya lupa akan komitmen  mencurahkan waktu dan tenaganya untuk keluarga. Dengan alasan bekerja demi keluarga, orang tua tersebut kembali sibuk bekerja. Dan di sinilah kembali terjadi peristiwa ‘hilang’nya adik kedua, Bagus.

Setelah hilang secara fisik, Bagus hilang kepercayaan terhadap orang tuanya. Dia meyakini bahwa bapak ibunya merupakan orang lain. Bukan bapak ibu asli. Inilah cerita yang disampaikan. Kisah tentang masa depan, manusia hasil pemrograman. Manusia yang dikendalikan oleh sistem yang didesain. Dalam kisah ini ada beberapa peristiwa yang dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat desa, takhayul yang yakini namun mungkin bisa dijelaskan dari sisi sains.

Apalagi tokoh Sesuk sebagai seorang dokter  hadir di bagian akhir cerita. Sesuk ini bisa jadi mewakili bahwa  ini gambaran masa yang akan datang (sesuk yang artinya besok). Setiap orang sibuk dengan dirinya, sehingga lupa ada orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan perhatian dan sentuhan kita.  Dan dialah yang membuat pemrograman tersebut. Dari Sesuk pula terkuak pula bahwa dahulu adiknya tewas akibat jatuh dari balkon. Ayahnya meninggal tertembak dan ibunya yang merasa bersalahnya akhirnya bunuh diri. Maka diciptakannya ayah ibu dan Ragil android. Dan, hal itu dapat dirasakan oleh Bagus yang jenius.

Walaupun di awal, ada rasa terkecoh dengan buku ini, ada hal yang bisa menjadi hikmah dari bacaan ini. Buku ini memberi beberapa pelajaran, di

Identitas Buku

Judul buku                  : Sesuk
Penulis                         : Tere Liye
ISBN                           : 978-623-99878-8-6
Penerbit                       : PT Sabak Grip Nusantara
Jumlah halaman          : 329 halaman
Peresensi                    : klik disini

2 komentar: