Resensi Buku - Awal
melihat buku ini terbersit ini buku horor, atau setidaknya cerita yang
berkaitan dengan itu. Pohon besar, seekor burung hitam, latar belakang gelap, dan sosok di balik pohon
dengan mata merah, sudah cukup memberi gambaran. Membaca buku horor
memerlukan energi beda.
antaranya tentang peran
dan tanggung jawab baik secara materi, fisik, dan rohani. Bagaimana
masing-masing peran seharusnya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jadi,
tak usah khawatir tidak bisa tidur setelah membaca buku ini.
Namun,
setelah selesai membaca buku ini, baru terasa bahwa tidak ada adegan
horor-horornya. Kisah ini rangkaian dari catatan harian Gadis, anak tertua. Masalah
dibangun dengan kelalaian seorang ibu yang asyik dengan ponselnya, sehingga tidak
menyadari anaknya melakukan sesuatu yang berbahaya. Anaknya jatuh dari balkon. Beruntung
saat itu melintas Bibi dengan membawa keranjang besar berisi pakaian yang baru
saja diambil dari jemuran.
Dari
peristiwa itu kehidupan keluarga itu berpindah ke desa. Tokoh Gadis,
digambarkan sebagai anak tertua dengan kesempurnaan. Kemampuannya bisa
menggantikan peran ibunya, dari dapur hingga mengurus kedua adiknya. Bahkan, adik-adiknya lebih dekat dengan Gadis,
kakaknya dibanding dengan ibu bapaknya.
Namun,
beberapa bulan tinggal di desa, kehidupan kembali seperti awal mula. Kedua
orang tuanya lupa akan komitmen
mencurahkan waktu dan tenaganya untuk keluarga. Dengan alasan bekerja
demi keluarga, orang tua tersebut kembali sibuk bekerja. Dan di sinilah kembali
terjadi peristiwa ‘hilang’nya adik kedua, Bagus.
Setelah
hilang secara fisik, Bagus hilang kepercayaan terhadap orang tuanya. Dia
meyakini bahwa bapak ibunya merupakan orang lain. Bukan bapak ibu asli. Inilah
cerita yang disampaikan. Kisah tentang masa depan, manusia hasil pemrograman.
Manusia yang dikendalikan oleh sistem yang didesain. Dalam kisah ini ada
beberapa peristiwa yang dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat desa,
takhayul yang yakini namun mungkin bisa dijelaskan dari sisi sains.
Apalagi
tokoh Sesuk sebagai seorang dokter hadir
di bagian akhir cerita. Sesuk ini bisa jadi mewakili bahwa ini gambaran masa yang akan datang (sesuk yang
artinya besok). Setiap orang sibuk dengan dirinya, sehingga lupa ada
orang-orang di sekitarnya yang membutuhkan perhatian dan sentuhan kita. Dan dialah yang membuat pemrograman tersebut.
Dari Sesuk pula terkuak pula bahwa dahulu adiknya tewas akibat jatuh dari
balkon. Ayahnya meninggal tertembak dan ibunya yang merasa bersalahnya akhirnya
bunuh diri. Maka diciptakannya ayah ibu dan Ragil android. Dan, hal itu dapat
dirasakan oleh Bagus yang jenius.
Walaupun
di awal, ada rasa terkecoh dengan buku ini, ada hal yang bisa menjadi hikmah
dari bacaan ini. Buku ini memberi beberapa pelajaran, di
Identitas Buku
Judul buku : Sesuk
Penulis : Tere Liye
ISBN : 978-623-99878-8-6
Penerbit : PT Sabak Grip Nusantara
Jumlah halaman : 329 halaman
Peresensi : klik disini
Baca buku ini deg degkan juga
BalasHapusiyupp, samaan
BalasHapus